Minggu, 20 November 2016

#66 Film Indonesia Rasa Hongkong

Ini film Indonesia pertama yang ku tonton dengan genre : Action. Jujur film ini sarat sekali adegan yang brutal dan terbilang sadis. Mungkin karena yang diangkat dari film ini adalah seorang pembunuh bayaran yang dingin, tanpa ada rasa kasih. Dan untuk adegan Fight, asli keren banget. Cuma bisa bilang Film #66 itu Film Indonesia Rasa Hongkong.

Film #66 di produksi oleh Creative Motion Picture dan bintangi oleh :
Asun Mawardi, Donita, Ricardo Silenzie, dll. Dan hebatnya, Film ini walau belum diputar di bioskop Indonesia sudah memenangkan beberapa penghargaan di Festival Film International di luar negeri. Jadi film ini bisa dibilang film festival.



Adapun ringkasan ceritanya sebagai berikut :
#66 (Asun Mawardi) adalah seorang pembunuh bayaran yang ditugasi untuk membunuh saksi mata (seorang perempuan paruh baya) yang ternyata informan polisi atas kejahatan bisnis narkoba suatu organisasi. Namun, pekerjaan tersebut tidak diselesaikannya, malah kabur dengan membawa uang bayarannya (walau hanya DP). Karena ia ingin meninggalkan kehidupan kriminalnya, kemudian ia pulang ke bengkel mobil, ayahnya punya. Tetapi kehadirannya tidak diterima ayahnya, kecuali adik lelakinya, Ari (Ricardo Silenzie) yang kemudian membujuk ayahnya supaya menerima kakaknya lagi.
Ternyata #66 mengetahui bahwa Ari bekerja pada suatu organisasi hitam yang ada hubungannya dengan pekerjaan terdahulunya sebagai pembunuh bayaran. Dan dari hanya mengantarkan Ari ke suatu pesta pertemuan para petinggi organisasi hitam tersebut, #66 mengenal seorang gadis cantik yang bernama Fara (Donita) yang ternyata anak salah satu petinggi dari organisasi hitam tersebut.
Singkat cerita #66 diminta menjadi sopir dan bodyguard oleh Fara sendiri. Dan dimana #66 makin terseret kembali ke kehidupan lamanya.
karena ditugaskan untuk menghancurkan sarang narkoba dan membunuh geng musuh.
Dan klimaksnya #66 dihadapkan pada pilihan tetap loyal pada pekerjaannya atau melindungi keluarganya.

Mau tau kelanjutannya, bagaimana? saksikan saja film #66 di bioskop kesayanganmu karena sudah diputar mulai tanggal 17 November 2016.
Dan untuk yang penasaran, bisa dilihat trailernya disini :



Nilai dari film ini mengangkat akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Orang akan melakukan apapun demi uang, tanpa memikirkan hal apapun, meskipun itu melibatkan nyawa seseorang. Dan dosa itu selalu mengikat, walau ada keinginan untuk berusaha bertobat, tetapi akan terus mengikat, sampai pada titik bertobat sungguh-sungguh. Selamat menonton :).


Uji nyalimu di Film : Adrenaline, Rumah Hantu Indonesia

Era sekarang yang semakin cepat berkembang, dimana teknologi mudah diakses, membuat orang ingin apa-apanya cepat alias instant. Baik itu kekayaan, ketenaran, kecantikan/ketampanan yang terbalut dalam kategori kebahagian dunia. Dan tidak jarang orang menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Hal inilah yang tertuang di dalam Film :  Adrenaline : Rumah Hantu Indonesia.


Berikut sinopsis detailnya :
Berawal dari penawaran menarik sebuah wahana uji nyali terbesar dan terpopuler di tanah air bernama Rumah Hantu Indonesia, membuka lowongan kerja, mencari pemain sebagai "hantu baru"

Gajinya lumayan gede, 130 juta! bagaimana tidak tergiur coba. Tapi ada syaratnya, calon "hantu baru" harus lolos seleksi dengan mengikuti audisi terlebih dahulu.

Anehnya, saat awal audisi, peserta harus tandatangan kontrak cap jempol dengan darah mereka dan mendapat peluang menjadi "hantu senior", dikontrak eksklusif dengan royalti 13% per tahun seumur hidup.

Setelah melalui audisi dengan seleksi yang super ketat, tinggal 5 orang peserta yaitu :  Victor (diperankan oleh Yogie Tan), Anjani (diperankan oleh Inzalna Balqis), Michael, Kim dan Catherine sebagai finalis dan akan masuk babak Grand Final. Syaratnya gampang, mereka hanya harus bertahan satu malam saja di dalam wahana Rumah Hantu tersebut.

Ternyata benar apa yang di selidiki Victor, wahana uji nyali Rumah Hantu Indonesia yang telah menggelar acara di seluruh Indonesia terkenal seram dan keren itu dikendalikan oleh Mr. Hunt, si raja setan yang telah membuat perangkap agar semua peserta audisi ter-eliminasi yang berarti mati. Roh mereka akan terperangkap, dikuasai dan dijadikan penghuni "hantu" baru untuk selamanya.

Tanpa disadari, pengunjung telah di takut-takuti oleh "hantu asli" dari roh yang di kuasai setan, karena saat akan masuk wahana diharuskan membaca mantra : "Nyews Wheaknos Blenkhut Breakdesh" yang sebenarnya telah membuka penglihatan mereka ke alam gaib.

Ada peluang selamat, tetapi dengan 3 syarat, salah satunya tidak boleh makan dan minum selama mengikuti audisi, tapi syarat berikutnya apa? Mereka berjuang mati matian menyelamatkan diri dan memecahkan teka teki misteri sebelum waktunya habis. Hanya itulah cara satu-satunya untuk selamat.

Untuk yang penasaran, bisa dilihat dulu trailer filmnya :

Film ini mulai tayang di bioskop kesayangan anda serentak mulai dari tanggal 17 November 2016. 

Dan berikut foto-foto keseruan nonton bareng pada waktu gala premiere tanggal 15 November 2016 di salah satu bioskop di Jakarta.





Moral yang didapat dari film ini, apabila sudah masuk ke dunia "lain" akan terus keseret ke dunia tersebut, dan itu bukan hanya menyangkut dirimu sendiri, tapi juga akan menyeret seisi keluargamu yang mencintaimu dan bersifat kekal, jika tidak segera kamu bertobat ke jalan yang benar. Dan film ini terinspirasi dari kisah nyata, hmmm..makin menyeramkan, bukan? silakan uji nyalimu di Adrenaline : Rumah Hantu Indonesia, rasakan darahmu mengalir deras.



Rekayasa Engineering - Resensi Film Who Am I ; No System is Safe

Hmm...bagaimana ya, memulainya..





Baiklah dimulai dengan alkisah pada waktu itu sekitar bulan Maret 2015, film ini tayang disalah satu bioskop di tanah air, dan ketika mencari di mesin pencarian Google, banyak sekali tulisan ya bisa dibilang resensinya mengatakan film ini bagus dan layak untuk ditonton. Dan biar ga penasaran, akhirnya ku meluncur ke youtube tuk liat trailernya, eng ing eng ini dia :

Dari trailernya aja keren, belum lagi ditambah rating film ini dari situsnya www.imbd.com mendapatkan rating 7,6/10 dan berikut linknya http://www.imdb.com/title/tt3042408/

Semakin penasaran banget sama ini film, tapi sayang waktu itu ga bisa nonton di bioskop, maklumlah terlalu sibuk, hehehe...


Eh kesempatan nonton film ini, ditambah nonton gratis terbuka ketika ada Festival Film Jerman yang diadakan di Goethe House, Jl. Sam Ratulangi sekitar tanggal 11 - 20 September 2015. Waktu itu, film ini diputar pada sesi ke-3 (terakhir) sekitar jam 21.00 WIB, tapi molor ditayangkan karena ada kebakaran disekitar lokasi, alhasil molor juga pulangnya...alias kemalaman..belum pernah pulang selarut itu selain bela-belain nonton film beginian, hiks.

Nah untuk resensinya sendiri menceritakan :

Film asal Jerman yang berjudul asli : Who Am I - Kein System is Sicher, produksi tahun 2014 dan diangkat dari kisah nyata ini menceritakan petualangan seru kelompok Hacker di Jerman yang tersembunyi dan bekerja rapi. Mereka menggunakan topeng badut.

Remaja kurang gaul dan penyendiri, Benjamin (Tom Schilling) tanpa sengaja berjumpa dengan Max (Elyas M'Barek). Keduanya memiliki ketertarikan dan pekerjaan yang sama sebagai Hacker. Max lalu memperkenalkan Benjamin dengan Stephen (Wotan Wilke Mohrin).

Perkenalan inilah yang mengawali kiprah hebat mereka membentuk kelompok hacker bernama CLAY, yang paling diburu di Eropa.

Mata dan adrenalin akan sangat dimanjakan dengan rangkaian gambar adegan yang cepat dalam film techno thriller besutan Baran Bo Odar ini.

Dalam film ini, kamu gak akan tau akhirnya bagaimana, karena penuh teka teki dan yang paling menarik buatku di film ini ada sensasi berbeda dengan film sejenis yang mengangkat pekerjaan seorang hacker dimana berhubungan dengan orang yang jenius membobol sistem, membuat program, mengubag program yang berkaitan dengan software/hardware, yang notabenenya program cerdas, hardware canggih. Tapi di film ini membongkar suatu sistem tidak ada yang aman, karena kelemahannya ada di unsur human, yap manusia. Dan di film ini dikenal dengan nama rekayasa sosial (social Engineering). Jadi hacker tak hanya jago di kandangnya (dunia maya/komputer/program/sistem) yang hanya bersandar kaku pada layar monitor, hacker juga dituntut aktif di dunia maya, itu intinya.Dan ga heran, era sekarang banyak yang jago IT atau sejenisnya eh ujung ujungnya jadi pengembangan sosial (Social Development). Dimana aktif di media sosial apapun itu yang memberikan informasi-informasi terkini dan membentuk suatu komunitas.

Jadi saranku buat yang belum nonton, tontonlah dijamin seru! banyak nilai-nilai moral yang dapat diambil selain ilmunya :) dan tontonlah sampai habis, karena diakhir film ada quote yang indah, begini bunyinya :
Ketika menghadapi situasi tidak nyaman, Tersenyumlah :)